Rabu, 06 Juni 2012

SIKLUS EKONOMI

I.         PENDAHULUAN
Kondisi perekonomian tidak pernah stabil. Kemakmuran yang terjadi sekarang bias saja diikuti oleh  suatu kepanikan ataupun kehancuran dimasa berikutnya.[1] 
Secara perlahan-lahan perekonomian kembali ketitik paling bawah, dan proses pemulihanpun dimulai. Proses pemulihan itu bias cepat namun bias juga lambat. Kondisi ini bias juga tidak pernah sembuh benar, atau bias juga sembuh dan menjadi begitu amat kuat sehingga menimbulkan terjadinya boom yang baru. Kemakmuran bias juga berarti permintaan yang terus-menerus meningkat dalam jangka waktu yang panjang, banyak kesempatan kerja, peningkatan standar hidup. Atau bias juga ditandai oleh harga-harga dan spekulasi yang membumbung tinggi dengan cepat karena inflasi, yang kemudian diikuti kemerosotan yang lainnya.[2]
Perekonomian mengalami gelombang naik-turun yang relatif teratur dan terjadi secara berulang dengan rentang waktu yang bervariasi. Gerakan ini disebut siklus ekonomi (business cycle). Didalam tulisan kami ini akan dibahas lebih lanjut mengenai siklus ekonomi.

II.      RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana pengertian siklus ekonomi dan pengaruhnya ?
2.      Bagaimana anatomi siklus ekonomi ?
3.      Bagaimana durasi siklus dan faktor-faktor yang mempengaruhinya ?
4.      Bagaimana siklus ekonomi, kesempatan kerja dan inflasi ?
5.      Bagaimana pengelolaan siklus ekonomi ?
6.      Bagaimana kegiatan perekonomian ?

III.   PEMBAHASAN
A.       Pengertian siklus ekonomi dan pengaruhnya
Didalam perkembangannya siklus ekonomi didefinisikan dengan mengacu pada output gap dan kegiatan ekonomi. Secara garis besar, siklus ekonomi terbagi atas 4 fase: (1) slowdown atau perlambatan ekonomi, (2) recession atau resesi, (3) recovery atau perbaikan ekonomi dan (4) expansion/boom atau ekspansi ekonomi. Setiap fase memiliki karakteristik tingkat suku bunga, inflasi dan kegiatan ekonomi yang berbeda.[3]
Output gap merupakan faktor penentu inflasi dan siklus moneter, serta menjadi faktor penentu pula bagi siklus laba perusahaan (corporate earnings cycle). Output gap merupakan selisih antara output ekonomi aktual dengan output potential. Output potensial adalah output maksimum yang dihasilkan ekonomi tanpa menimbulkan inflasi. Output potensial bergantung pada ketersediaan tenaga kerja dan modal dan meningkat dari waktu ke waktu seiring dengan pertumbuhan kedua sumber daya tersebut serta tingkat produktivitas.
Output gap mempengaruhi laju inflasi, pergerakan suku bunga dan kegiatan ekonomi karena output gap mengukur tekanan terhadap sumber daya, tenaga kerja dan modal pada suatu periode. Jadi jika aktivitas ekonomi berada di bawah trend, maka tercipta ada slack dalam pasar tenaga kerja (di mana tingkat pengangguran lebih tinggi dari normal) maka perusahaan akan beroperasi dengan kapasitas ekstra. Hal ini cenderung mengakibatkan penurunan harga barang dan inflasi gaji karena tenaga kerja bersaing mendapatkan pekerjaan dan perusahaan berusaha memanfaatkan kapasitas ekstra yang dimilikinya dengan menawarkan barang produksinya dengan harga yang lebih kompetitif.[4]
Kebijakan bank sentral juga dipengaruhi oleh tingkat aktivitas ekonomi. Pada masa resesi, pertumbuhan ekonomi akan berada di bawah trend dan output gap akan melebar. Pada situasi ini bank sentral hampir dapat dipastikan akan menurunkan suku bunga dan memperlonggar kebijakan moneter seiring dengan penurunan inflasi. Pada saat pemulihan (recovery) di mana ekonomi mulai menguat, inflasi mungkin masih menurun, tapi bank sentral cenderung untuk tidak melonggarkan kebijakan moneternya karena output gap sudah mengecil. Kebijakan moneter yang diberlakukan akan tetap longgar tapi stabil.
Sebaliknya jika ekonomi beroperasi di atas trend, maka faktor?faktor tersebut akan berbalik sehingga tekanan inflasi dan suku bunga akan naik; pada gilirannya kebijakn moneter menjadi lebih ketat. Pertumbuhan ekonomi akan menentukan apakah output gap akan melebar atau mengecil.
Tabel 1: Ringkasan karakteristik 4 fase dalam siklus ekonomi
Fase
Output Gap
Output Growth-trend
Inflasi
Suku bunga
Kebijakan moneter
Slowdown
+
-
Naik
Stabil
Ketat
Recension
-
-
Turun
Turun
Melonggar
Recovery
-
+
Turun
Stabil
Longgar
Expansion
+
+
Naik
Naik
Mengetat

B.       Anatomi Siklus Ekonomi
1.     Tahap Ekspansi = kegiatan ekonomi cepat
Yaitu tahap kegiatan ekonomi dalam perkembangan atau pertumbuhan yang cepat sampai tercapainya puncak kegiatan (masa “boom” atau “hausse” = konjungtur tinggi)
2.    Tahap Resesi = Kelesuan
Yaitu semula kemacetan yang timbul menyebabkan laju pertumbuhan ekonomi terhenti (stagnasi) dan/atau mundur sedikit.
Jika berlangsung lama dan hebat, dimana semua sektor ekonomi ikut lesu maka kelesuan menjadi kemrosotan.

3.    Tahap Depresi = kemrosotan
Yaitu kemrosotan yang disebabkan antara lain banyak produksi berkurang, banyak pabrik tutup, banyak terjadi pengangguran (baisse atau konjungtur rendah). Tetapi akhirnya keadaan berubah lagi (titik balik bawah/trough)
4.    Tahap Recovery/Revival = pemulihan
Yaitu tahap yang mulai pulih kembali normal.
Indikator analisis siklus ekonomi
Pertumbuhan ekonomi atau jumlah output riil serta tingkat harga. [5]

Sumber-sumber gejolak permintaan agregat:
Gejalak
Permintaan
Agregat
Sumber Pokok
Gejolak
GNP
1.        Perubahan Konsumsi
Konsumsi merupakan komponen tunggal pengeluaran agregat yang terbesar yaitu sekitar dua pertiga dari pengeluaran total .
2.        Perubahan Selera
Pada pertengahan tahun 1980an terjadi kenaikan terjadi kenaikan permintaan terhadap mobil di USA yang cukup tinggi. Karena jumlah uang yang cukup besar dikeluarkan untuk mobil maka terjadi gejolk permintaan agregat. Hal ini akan membuka kesempatan kerja dan pendapatan bagi industri mobil yang pada akhirnya menciptakan efek pengganda.
3.        Perubahan Harapan dan Suku Bunga
Perubahan harapan akan ada kenaikan harga pada masa yang akan datang mendorong luapan permintaan pada saat harga masih normal. Gelombang ketidak pastian masa yang akan datang bisa mendorong orang untuk menabung dan mengurangi konsumsi.
Kenaikan suku bunga mendorong masyarakat untuk menabung dan mengurangi konsumsi. Penurunan suku akan terjadi penjualan yang tinggi.
4.        Perubahan Pajak
Penurunan pajak akan meningkatkan pendapatan disposibel yang akan mengakibatkan peningkatan konsumsi agregat.
Peningkatan pajak akan menurunkan pendapatan disposibel yang mengakibatkan penurunan konsumsi agregat.
5.        Perubahan Pembayaran Transfer
Peningkatan pembayaran transfer akan meningkatkan pendapatan perorangan yang mengakibatkan peningkatan konsumsi dan sebaliknya.
6.        Perubahan pengeluaran pemerintah
Peningkatan pengeluaran pemerintah (belanja barang modaldan atau kenaikan gaji pegawai pemerintah) akan mendorong konsumsi agregat mengakibatkan efek pengganda daalam perekonomian.
7.        Perubahan Ekspor Neto
Peningkatan impor akan menyebabkan berkurangnya kesempatan kerja dalam negeri dan akan menyebabkan fluktuasi pendapatan nasional dan sebaliknya
8.        Perubahan Investasi
Peningkatan investasi akan meningkatkan pendapatan nasional dan sebaliknya

C.       Durasi Siklus dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya
1.    Siklus Jangka Pendek (Kitchin Cycle)
·           Penemu: Joseph Kitchin (1923)
·           Durasi: 40 bulan
·           Faktor yang mempengaruhi: Custom & Nature
a.         Pengaruh alamiah (Nature): iklim, pengaruh sinar matahari, curah hujan, kekuatan angin, gelombang laut memengaruhi aktivitas ekonomi.
b.        Pengaruh adat-istiadat (Custom): perayaan hari raya mempengaruhi permintaan masyarakat.
2.    Siklus Jangka Menengah (Juglar Cycle)
·           Penemu: Clement Juglar (1860)
·           Durasi: 7-11 tahun
·           Faktor yang memengaruhi: Sunspot
William Stanley Jevon menjelaskan: siklus ekonomi di bumi (perekonomian di Inggris) dipengaruhi oleh faktor eksternal, yaitu bintik matahari (sunspot) yang berdaur ulang 11 tahun sekali, dimana akan mempengaruhi iklim/cuaca, sehingga memengaruhi output perekonomian, dan muaranya akan mempengaruhi output perekonomian nasional.
3.     Siklus Jangka Panjang (Kondratief Cycle)
·           Penemu: Nikolai D. Kondratief (1925)
·           Durasi: 48-60 tahun
·           Faktor yang memengaruhi: Invention & Innovation
Schumpeter menunjukkan bahwa siklus jangka panjang yang dialami di AS tahun 1787-1842 dipenngaruhi oleh penemuan & penerapan teknologi baru mesin uap dan melahirkan revolusi industri. Siklus panjang tahun 1843-1897 disebabkan penemuan kereta api.

D.       Siklus Ekonomi, Kesempatan Kerja dan Inflasi
·       Siklus ekonomi & kesempatan kerja berhubungan positif.
a.    Jangka Pendek Siklus ekonomi; kesempatan kerja; tingkat pengangguran
b.    Asumsi: Teknologi konstan, barang modal tetap, dan tenaga kerja adalah variabel yang berubah.
c.    Jika output riil < output natural tingkat pengangguran meningkat > tingkat pengangguran natural, dan sebaliknya.
d.   Jika output riil = output natural tingkat pengangguran meningkat = tingkat pengangguran natural
·       Siklus ekonomi & inflasi
Jika output riil < output natural inflasi, dan sebaliknya.[6]

E.       Pengelolaan Siklus Ekonomi
Untuk menekan dampak negatif dari siklus ekonomi maka diperlukan kebijakan jangka pendek dan jangka panjang di bidang moneter dan fiskal.
a.         Kebijakan Jangka Pendek
Target utama: mengatasi output gap
untuk mempengaruhi permintaan dan penawaran agregat jangka pendek; stimulasi permintaan.
b.        Kebijakan Jangka Panjang
Target utama: mencapai pertumbuhan yang tinggi dan memperkecil simpangan pertumbuhan ekonomi.
Untuk stimulasi penawaran.

F.        Kegiatan perekonomian
Kegiatan perekonomian suatu negara dan pelaku-pelaku ekonomi yang terlibat dalam perekonomian tersebut dapat dilihat dari circular flow diagram di bawah ini.[7]
1.      Kegiatan Ekonomi Dua Sektor
Kegiatan ekonomi dua sektor hanya melibatkan dua pelaku ekonomi, yaitu rumah tangga dan perusahaan.
a.       Corak Kegiatan Ekonomi Subsistem
Dalam corak kegiatan ekonomi subsistem penerima-penerima pendapatan, dalam hal ini rumah tangga, tidak menabung, dan para pengusaha tidak menanam modal. Dalam masyarakat yang seperti ini aliran pendapatannya adalah seperti yang tampak pada Gambar berikut :
Dalam kegiatan ekonomi seperti ini sekiranya sektor produksi menggunakan seluruh faktor produksi yang ada dalam perekonomian, pengeluaran sektor rumah tangga akan sama dengan nilai barang dan jasa yang diproduksi dalam perekonomian. Ini adalah gambaran yang sangat sederhana yang terjadi pada suatu perekonomian, di mana kegiatan perdagangan pada umumnya masih menggunakan cara barter.

b.      Corak Perekonomian Modern
Dalam perekonomian yang lebih maju, penerima-penerima pendapatan akan menyisihkan sebagian pendapatan mereka untuk ditabung. Tabungan ini akan dipinjamkan kepada pengusaha yang akan menggunakannya untuk investasi, yaitu melakukan pembelian barang-barang modal.
2.      Kegiatan Ekonomi Tiga Sektor
Dalam kegiatan ekonomi tiga sektor, pelaku-pelaku ekonomi yang terlibat selain dari rumah tangga dan perusahaan, diperlihatkan juga peranan dan pengaruh pemerintah atas kegiatan perekonomian.


3.      Kegiatan Ekonomi Empat Sektor
Kegiatan ekonomi empat sektor sering disebut perekonomian terbuka karena kegiatan ini tidak hanya melibatkan pelaku-pelaku ekonomi di dalam negeri, tetapi juga masyarakat ekonomi di luar negeri.[8]
IV.   KESIMPULAN
Secara garis besar, siklus ekonomi terbagi atas 4 fase: (1) slowdown atau perlambatan ekonomi, (2) recession atau resesi, (3) recovery atau perbaikan ekonomi dan (4) expansion/boom atau ekspansi ekonomi.
Tabel 1: Ringkasan karakteristik 4 fase dalam siklus ekonomi
Fase
Output Gap
Output Growth-trend
Inflasi
Suku bunga
Kebijakan moneter
Slowdown
+
-
Naik
Stabil
Ketat
Recension
-
-
Turun
Turun
Melonggar
Recovery
-
+
Turun
Stabil
Longgar
Expansion
+
+
Naik
Naik
Mengetat
Untuk menekan dampak negatif dari siklus ekonomi maka diperlukan kebijakan jangka pendek dan jangka panjang di bidang moneter dan fiscal.
Kegiatan perekonomian suatu negara dan pelaku-pelaku ekonomi yang terlibat dalam perekonomian tersebut dapat dilihat dari circular flow diagram.

V.      REFERENSI
Paul A. Samuelson dan Wiliam D. Nordhaus, Makro Ekonomi, edisi keempat belas, Erlangga, Jakrta, 1992
Sadono Sukirno, Pengantar Teori Makro Ekonomi, PT Raja Grafindo, Persada, Jakarta, 2002
Simon Kuznets, Economic Growth of Nations, Harvard Univercity Press, Cambridge, 1971
Boediono, Ekonomi Makro, Edisi keempat, BPFE, Yogyakarta, 2001
http://www.ebookpp.com/pe/pengertian-siklus-ekonomi-pdf.html
http://ekonomizone.blogspot.com/2010/05/siklus-ekonomi-aldinosuprima.html
http://ekonomikro.blogspot.com/2010/09/siklus-ekonomi-circular-flow-diagram.html
http://pdfsb.com/search/?q=sadono%20sukirno%20pengantar%20teori%20ekonomi%20makro%20bab%202%20siklus%20ekonomi


[1] Simon Kuznets, Economic Growth of Nations, Harvard Univercity Press, Cambridge, 1971, hal. 97
[2] Paul A. Samuelson dan Wiliam D. Nordhaus, Makro Ekonomi, edisi keempat belas, Erlangga, Jakrta, 1992, hal. 280-281
[3] http://www.ebookpp.com/pe/pengertian-siklus-ekonomi-pdf.html
[4] Opcit, Paul A. Samuelson dan Wiliam D. Nordhaus, hal.  283
[5] http://ekonomizone.blogspot.com/2010/05/siklus-ekonomi-aldinosuprima.html
[6] Sadono Sukirno, Pengantar Teori Makro Ekonomi, PT Raja Grafindo, Persada, Jakarta, 2002, hal. 419
[7] http://ekonomikro.blogspot.com/2010/09/siklus-ekonomi-circular-flow-diagram.html
[8]http://pdfsb.com/search/?q=sadono%20sukirno%20pengantar%20teori%20ekonomi%20makro%20bab%202%20siklus%20ekonomi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar