SIKLUS EKONOMI
I.
PENDAHULUAN
Kondisi perekonomian tidak pernah stabil. Kemakmuran yang
terjadi sekarang bias saja diikuti oleh
suatu kepanikan ataupun kehancuran dimasa berikutnya.[1]
Secara perlahan-lahan perekonomian kembali ketitik paling
bawah, dan proses pemulihanpun dimulai. Proses pemulihan itu bias cepat namun
bias juga lambat. Kondisi ini bias juga tidak pernah sembuh benar, atau bias
juga sembuh dan menjadi begitu amat kuat sehingga menimbulkan terjadinya boom
yang baru. Kemakmuran bias juga berarti permintaan yang terus-menerus meningkat
dalam jangka waktu yang panjang, banyak kesempatan kerja, peningkatan standar
hidup. Atau bias juga ditandai oleh harga-harga dan spekulasi yang membumbung
tinggi dengan cepat karena inflasi, yang kemudian diikuti kemerosotan yang
lainnya.[2]
Perekonomian mengalami gelombang naik-turun yang relatif
teratur dan terjadi secara berulang dengan rentang waktu yang bervariasi.
Gerakan ini disebut siklus ekonomi (business cycle). Didalam tulisan
kami ini akan dibahas lebih lanjut mengenai siklus ekonomi.
II.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana
pengertian siklus ekonomi dan pengaruhnya ?
2. Bagaimana anatomi siklus ekonomi ?
3. Bagaimana
durasi siklus dan faktor-faktor yang mempengaruhinya ?
4. Bagaimana siklus
ekonomi, kesempatan kerja dan inflasi ?
5. Bagaimana pengelolaan
siklus ekonomi ?
6. Bagaimana kegiatan
perekonomian ?
III.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
siklus ekonomi dan pengaruhnya
Didalam perkembangannya siklus
ekonomi didefinisikan dengan mengacu pada output gap dan kegiatan ekonomi.
Secara garis besar, siklus ekonomi terbagi atas 4 fase: (1) slowdown atau
perlambatan ekonomi, (2) recession atau resesi, (3) recovery atau perbaikan
ekonomi dan (4) expansion/boom atau ekspansi ekonomi. Setiap fase memiliki
karakteristik tingkat suku bunga, inflasi dan kegiatan ekonomi yang berbeda.[3]
Output gap merupakan faktor penentu
inflasi dan siklus moneter, serta menjadi faktor penentu pula bagi siklus laba
perusahaan (corporate earnings cycle). Output gap merupakan selisih antara
output ekonomi aktual dengan output potential. Output potensial adalah output
maksimum yang dihasilkan ekonomi tanpa menimbulkan inflasi. Output potensial
bergantung pada ketersediaan tenaga kerja dan modal dan meningkat dari waktu ke
waktu seiring dengan pertumbuhan kedua sumber daya tersebut serta tingkat
produktivitas.
Output gap mempengaruhi laju
inflasi, pergerakan suku bunga dan kegiatan ekonomi karena output gap mengukur tekanan
terhadap sumber daya, tenaga kerja dan modal pada suatu periode. Jadi jika
aktivitas ekonomi berada di bawah trend, maka tercipta ada slack dalam pasar
tenaga kerja (di mana tingkat pengangguran lebih tinggi dari normal) maka
perusahaan akan beroperasi dengan kapasitas ekstra. Hal ini cenderung
mengakibatkan penurunan harga barang dan inflasi gaji karena tenaga kerja
bersaing mendapatkan pekerjaan dan perusahaan berusaha memanfaatkan kapasitas
ekstra yang dimilikinya dengan menawarkan barang produksinya dengan harga yang
lebih kompetitif.[4]
Kebijakan bank sentral juga
dipengaruhi oleh tingkat aktivitas ekonomi. Pada masa resesi, pertumbuhan
ekonomi akan berada di bawah trend dan output gap akan melebar. Pada situasi
ini bank sentral hampir dapat dipastikan akan menurunkan suku bunga dan
memperlonggar kebijakan moneter seiring dengan penurunan inflasi. Pada saat
pemulihan (recovery) di mana ekonomi mulai menguat, inflasi mungkin masih
menurun, tapi bank sentral cenderung untuk tidak melonggarkan kebijakan
moneternya karena output gap sudah mengecil. Kebijakan moneter yang
diberlakukan akan tetap longgar tapi stabil.
Sebaliknya jika ekonomi beroperasi di atas trend, maka faktor?faktor tersebut akan berbalik sehingga tekanan inflasi dan suku bunga akan naik; pada gilirannya kebijakn moneter menjadi lebih ketat. Pertumbuhan ekonomi akan menentukan apakah output gap akan melebar atau mengecil.
Sebaliknya jika ekonomi beroperasi di atas trend, maka faktor?faktor tersebut akan berbalik sehingga tekanan inflasi dan suku bunga akan naik; pada gilirannya kebijakn moneter menjadi lebih ketat. Pertumbuhan ekonomi akan menentukan apakah output gap akan melebar atau mengecil.
Tabel 1: Ringkasan karakteristik 4
fase dalam siklus ekonomi
Fase
|
Output
Gap
|
Output
Growth-trend
|
Inflasi
|
Suku
bunga
|
Kebijakan
moneter
|
Slowdown
|
+
|
-
|
Naik
|
Stabil
|
Ketat
|
Recension
|
-
|
-
|
Turun
|
Turun
|
Melonggar
|
Recovery
|
-
|
+
|
Turun
|
Stabil
|
Longgar
|
Expansion
|
+
|
+
|
Naik
|
Naik
|
Mengetat
|
B.
Anatomi Siklus Ekonomi
1. Tahap Ekspansi = kegiatan ekonomi cepat
Yaitu
tahap kegiatan ekonomi dalam perkembangan atau pertumbuhan yang cepat sampai
tercapainya puncak kegiatan (masa “boom” atau “hausse” = konjungtur tinggi)
2. Tahap Resesi = Kelesuan
Yaitu
semula kemacetan yang timbul menyebabkan laju pertumbuhan ekonomi terhenti
(stagnasi) dan/atau mundur sedikit.
Jika
berlangsung lama dan hebat, dimana semua sektor ekonomi ikut lesu maka kelesuan
menjadi kemrosotan.
3. Tahap Depresi = kemrosotan
Yaitu
kemrosotan yang disebabkan antara lain banyak produksi berkurang, banyak pabrik
tutup, banyak terjadi pengangguran (baisse atau konjungtur
rendah). Tetapi akhirnya keadaan berubah lagi (titik balik bawah/trough)
4. Tahap Recovery/Revival = pemulihan
Yaitu
tahap yang mulai pulih kembali normal.
Indikator
analisis siklus ekonomi
Pertumbuhan
ekonomi atau jumlah output riil serta tingkat harga. [5]
Sumber-sumber
gejolak permintaan agregat:
Gejalak
Permintaan
Agregat
|
|
Sumber Pokok
Gejolak
GNP
|
1.
Perubahan
Konsumsi
Konsumsi merupakan komponen tunggal pengeluaran
agregat yang terbesar yaitu sekitar dua pertiga dari pengeluaran total .
2.
Perubahan Selera
Pada pertengahan tahun 1980an terjadi kenaikan
terjadi kenaikan permintaan terhadap mobil di USA yang cukup tinggi. Karena
jumlah uang yang cukup besar dikeluarkan untuk mobil maka terjadi gejolk
permintaan agregat. Hal ini akan membuka kesempatan kerja dan pendapatan bagi
industri mobil yang pada akhirnya menciptakan efek pengganda.
3.
Perubahan
Harapan dan Suku Bunga
Perubahan harapan akan ada kenaikan harga pada masa
yang akan datang mendorong luapan permintaan pada saat harga masih normal.
Gelombang ketidak pastian masa yang akan datang bisa mendorong orang untuk
menabung dan mengurangi konsumsi.
Kenaikan suku bunga mendorong masyarakat untuk
menabung dan mengurangi konsumsi. Penurunan suku akan terjadi penjualan yang tinggi.
4.
Perubahan Pajak
Penurunan pajak akan meningkatkan pendapatan
disposibel yang akan mengakibatkan peningkatan konsumsi agregat.
Peningkatan pajak akan menurunkan pendapatan
disposibel yang mengakibatkan penurunan konsumsi agregat.
5.
Perubahan
Pembayaran Transfer
Peningkatan pembayaran transfer akan meningkatkan
pendapatan perorangan yang mengakibatkan peningkatan konsumsi dan sebaliknya.
6.
Perubahan
pengeluaran pemerintah
Peningkatan pengeluaran pemerintah (belanja barang
modaldan atau kenaikan gaji pegawai pemerintah) akan mendorong konsumsi agregat
mengakibatkan efek pengganda daalam perekonomian.
7.
Perubahan Ekspor
Neto
Peningkatan impor akan menyebabkan berkurangnya
kesempatan kerja dalam negeri dan akan menyebabkan fluktuasi pendapatan
nasional dan sebaliknya
8.
Perubahan
Investasi
Peningkatan investasi akan meningkatkan pendapatan
nasional dan sebaliknya
C.
Durasi Siklus dan Faktor-faktor yang
mempengaruhinya
1. Siklus Jangka Pendek (Kitchin Cycle)
·
Penemu: Joseph Kitchin (1923)
·
Durasi: 40 bulan
·
Faktor yang mempengaruhi: Custom & Nature
a.
Pengaruh alamiah (Nature): iklim, pengaruh sinar matahari,
curah hujan, kekuatan angin, gelombang laut memengaruhi aktivitas ekonomi.
b.
Pengaruh adat-istiadat (Custom): perayaan hari raya
mempengaruhi permintaan masyarakat.
2. Siklus Jangka Menengah (Juglar
Cycle)
·
Penemu: Clement Juglar (1860)
·
Durasi: 7-11 tahun
·
Faktor yang memengaruhi: Sunspot
William
Stanley Jevon menjelaskan: siklus ekonomi di bumi (perekonomian di Inggris)
dipengaruhi oleh faktor eksternal, yaitu bintik matahari (sunspot) yang
berdaur ulang 11 tahun sekali, dimana akan mempengaruhi iklim/cuaca, sehingga
memengaruhi output perekonomian, dan muaranya akan mempengaruhi output
perekonomian nasional.
3. Siklus Jangka Panjang (Kondratief Cycle)
·
Penemu: Nikolai D. Kondratief (1925)
·
Durasi: 48-60 tahun
·
Faktor yang memengaruhi: Invention & Innovation
Schumpeter
menunjukkan bahwa siklus jangka panjang yang dialami di AS tahun 1787-1842
dipenngaruhi oleh penemuan & penerapan teknologi baru mesin uap dan
melahirkan revolusi industri. Siklus panjang tahun 1843-1897 disebabkan
penemuan kereta api.
D.
Siklus Ekonomi, Kesempatan Kerja dan
Inflasi
·
Siklus ekonomi & kesempatan kerja berhubungan positif.
a. Jangka Pendek Siklus ekonomi;
kesempatan kerja; tingkat pengangguran
b. Asumsi: Teknologi konstan, barang
modal tetap, dan tenaga kerja adalah variabel yang berubah.
c. Jika output riil < output natural
tingkat pengangguran meningkat > tingkat pengangguran natural, dan
sebaliknya.
d. Jika output riil = output natural
tingkat pengangguran meningkat = tingkat pengangguran natural
·
Siklus ekonomi & inflasi
Jika output riil < output natural
inflasi, dan sebaliknya.[6]
E.
Pengelolaan Siklus Ekonomi
Untuk
menekan dampak negatif dari siklus ekonomi maka diperlukan kebijakan jangka
pendek dan jangka panjang di bidang moneter dan fiskal.
a.
Kebijakan Jangka Pendek
Target utama: mengatasi output
gap
untuk mempengaruhi permintaan dan
penawaran agregat jangka pendek; stimulasi permintaan.
b.
Kebijakan Jangka Panjang
Target utama: mencapai pertumbuhan
yang tinggi dan memperkecil simpangan pertumbuhan ekonomi.
Untuk stimulasi penawaran.
F.
Kegiatan perekonomian
Kegiatan
perekonomian suatu negara dan pelaku-pelaku ekonomi yang terlibat dalam
perekonomian tersebut dapat dilihat dari circular flow diagram di bawah ini.[7]
1. Kegiatan
Ekonomi Dua Sektor
Kegiatan ekonomi dua sektor hanya melibatkan dua pelaku
ekonomi, yaitu rumah tangga dan perusahaan.
a. Corak Kegiatan Ekonomi Subsistem
Dalam
corak kegiatan ekonomi subsistem penerima-penerima pendapatan, dalam hal ini rumah
tangga, tidak menabung, dan para pengusaha tidak menanam modal. Dalam
masyarakat yang seperti ini aliran pendapatannya adalah seperti yang tampak
pada Gambar berikut :
Dalam
kegiatan ekonomi seperti ini sekiranya sektor produksi menggunakan seluruh
faktor produksi yang ada dalam perekonomian, pengeluaran sektor rumah tangga
akan sama dengan nilai barang dan jasa yang diproduksi dalam perekonomian. Ini
adalah gambaran yang sangat sederhana yang terjadi pada suatu perekonomian, di
mana kegiatan perdagangan pada umumnya masih menggunakan cara barter.
b. Corak Perekonomian Modern
Dalam
perekonomian yang lebih maju, penerima-penerima pendapatan akan menyisihkan
sebagian pendapatan mereka untuk ditabung. Tabungan ini akan dipinjamkan kepada
pengusaha yang akan menggunakannya untuk investasi, yaitu melakukan pembelian
barang-barang modal.
2. Kegiatan
Ekonomi Tiga Sektor
Dalam kegiatan ekonomi tiga sektor, pelaku-pelaku ekonomi
yang terlibat selain dari rumah tangga dan perusahaan, diperlihatkan juga
peranan dan pengaruh pemerintah atas kegiatan perekonomian.
3. Kegiatan
Ekonomi Empat Sektor
Kegiatan ekonomi empat sektor sering disebut perekonomian
terbuka karena kegiatan ini tidak hanya melibatkan pelaku-pelaku ekonomi di
dalam negeri, tetapi juga masyarakat ekonomi di luar negeri.[8]
IV.
KESIMPULAN
Secara garis besar, siklus ekonomi terbagi atas 4 fase: (1)
slowdown atau perlambatan ekonomi, (2) recession atau resesi, (3) recovery atau
perbaikan ekonomi dan (4) expansion/boom atau ekspansi ekonomi.
Tabel 1: Ringkasan karakteristik 4 fase dalam siklus ekonomi
Fase
|
Output
Gap
|
Output
Growth-trend
|
Inflasi
|
Suku
bunga
|
Kebijakan
moneter
|
Slowdown
|
+
|
-
|
Naik
|
Stabil
|
Ketat
|
Recension
|
-
|
-
|
Turun
|
Turun
|
Melonggar
|
Recovery
|
-
|
+
|
Turun
|
Stabil
|
Longgar
|
Expansion
|
+
|
+
|
Naik
|
Naik
|
Mengetat
|
Untuk menekan dampak negatif dari siklus ekonomi maka
diperlukan kebijakan jangka pendek dan jangka panjang di bidang moneter dan fiscal.
Kegiatan perekonomian suatu negara dan pelaku-pelaku ekonomi
yang terlibat dalam perekonomian tersebut dapat dilihat dari circular flow
diagram.
V.
REFERENSI
Paul
A. Samuelson dan Wiliam D. Nordhaus, Makro
Ekonomi, edisi keempat belas, Erlangga, Jakrta, 1992
Sadono
Sukirno, Pengantar Teori Makro Ekonomi,
PT Raja Grafindo, Persada, Jakarta, 2002
Simon
Kuznets, Economic Growth of Nations,
Harvard Univercity Press, Cambridge, 1971
Boediono,
Ekonomi Makro, Edisi keempat, BPFE,
Yogyakarta, 2001
http://www.ebookpp.com/pe/pengertian-siklus-ekonomi-pdf.html
http://ekonomizone.blogspot.com/2010/05/siklus-ekonomi-aldinosuprima.html
http://ekonomikro.blogspot.com/2010/09/siklus-ekonomi-circular-flow-diagram.html
http://pdfsb.com/search/?q=sadono%20sukirno%20pengantar%20teori%20ekonomi%20makro%20bab%202%20siklus%20ekonomi
[1] Simon Kuznets, Economic Growth of Nations, Harvard
Univercity Press, Cambridge, 1971, hal. 97
[2] Paul A. Samuelson dan Wiliam D.
Nordhaus, Makro Ekonomi, edisi
keempat belas, Erlangga, Jakrta, 1992, hal. 280-281
[3]
http://www.ebookpp.com/pe/pengertian-siklus-ekonomi-pdf.html
[4] Opcit, Paul A. Samuelson dan Wiliam D. Nordhaus, hal. 283
[5]
http://ekonomizone.blogspot.com/2010/05/siklus-ekonomi-aldinosuprima.html
[6] Sadono Sukirno, Pengantar Teori Makro Ekonomi, PT Raja
Grafindo, Persada, Jakarta, 2002, hal. 419
[8]http://pdfsb.com/search/?q=sadono%20sukirno%20pengantar%20teori%20ekonomi%20makro%20bab%202%20siklus%20ekonomi